Teknik Sipil dan Konstruksi
Konstruksi adalah proses terjadinya pembuatan bangunan secara terstruktur yang dilakukan oleh profesional di bidangnya.
Adapun elemen fisik bangunan biasanya meliputi dinding, atap, jendela, lantai, pintu, langit-langit, dan lain sebagainya.
Jadi bisa disimpulkan bahwa konstruksi adalah keseluruhan proses pembangunan yang meliputi berbagai kegiatan di dalamnya dan struktur yang jelas.
Tahap Konstruksi
Secara umum, terdapat empat tahap konstruksi yang diterapkan dalam suatu proyek. Setiap tahapan perlu diawasi oleh profesional di bidangnya sehingga bisa terlaksana dengan baik. Berikut adalah empat tahap konstruksi yang perlu diketahui:
1. Perencanaan
Tahap pertama konstruksi ini bertujuan untuk memastikan garis besar pelaksanaan proyek. Perekrutan pihak konsultan pun dibutuhkan di sini.
Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah briefing, studi kelayakan, pemilihan desain, pendanaan, serta pembuatan anggaran.
2. Perancangan
Tahap kedua konstruksi adalah perancangan yang dibagi lagi menjadi tiga periode, yaitu pre, development, dan post.
Pada tahap akhir, dokumen rancangan desain yang disetujui sudah harus siap untuk nantinya dijadikan acuan utama dalam proses pembangunan.
3. Pengadaan
Setelah rancangan desain terakhir sudah disetujui, tahap selanjutnya adalah melakukan pengadaan konsultan pengawas yang bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan.
Pada tahap ini, diperlukan juga pengadaan kontraktor yang bertugas untuk menangani proses pembangunan itu sendiri.
4. Pembangunan
Tahap terakhir dari konstruksi adalah pembangunan fisik yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan desain yang sudah disetujui.
Pembangunan bisa dimulai ketika kontrak dengan kontraktor ditandatangani dan Surat Perintah Kerja (SPK) telah diterbitkan.
Jenis-Jenis Konstruksi
Terdapat beragam jenis konstruksi yang ditemukan untuk membuat suatu bangunan atau infrastruktur. Berikut adalah penjelasan singkat seputar beberapa jenis konstruksi:
1. Konstruksi Gedung
Jenis konstruksi pertama adalah konstruksi gedung yang bertujuan untuk membuat bangunan untuk fasilitas umum.
Konstruksi gedung ini biasanya dilakukan langsung oleh individu, sekelompok orang, atau instansi pemerintah dengan bantuan dari kontraktor profesional.
Adapun contoh dari konstruksi gedung adalah rumah sakit, stasiun kereta api, pusat perbelanjaan, museum, gedung perkantoran, dan pusat perbelanjaan.
2. Konstruksi Industri
Berbeda dengan konstruksi gedung yang ditujukan untuk masyarakat umum, konstruksi industri bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pabrik.
Dalam konstruksi industri, dibutuhkan persyaratan khusus, khususnya untuk kebutuhan di sektor minyak, tambang, energi bersih, dan lain sebagainya.
Agar dapat terlaksana dengan baik, konstruksi industri memerlukan tenaga ahli dengan keterampilan dalam penggunaan teknologi yang spesifik.
3. Konstruksi Teknik
Jenis konstruksi ketiga adalah konstruksi teknik yang melibatkan perencanaan struktur dan desain khusus oleh ahli di bidangnya.
Sama seperti konstruksi gedung, konstruksi teknik ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat umum dan berkaitan dengan infrastruktur.
Adapun contoh konstruksi teknik yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah konstruksi jalan raya dan jalan tol.
Proses konstruksi jalan perlu dilakukan dengan sistematis agar dapat diselesaikan sesuai dengan periode waktu yang ditentukan.
Dalam pengerjaannya, konstruksi jalan melibatkan penggalian, pengurugan tanah, pengerasan jalan, dan pembuatan drainase.
Konstruksi jalan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang daerah masing-masing.
Demikian pembahasan singkat seputar konstruksi yang dapat memberikan Anda wawasan baru seputar proyek pembangunan untuk berbagai pemenuhan kebutuhan.
Dibutuhkan rencana desain yang dibuat dengan cermat agar hunian Anda dapat ditinggali dengan nyaman.